Selasa, 03 Juni 2008

Adikku Sayang Munsyid Tazakka

Adikku Sayang Munsyid Tazakka

Adikku yang tersayang
Harapan ibu bapak di masa depan
Bila telah dewasa nanti
Jadilah engkau penyejuk hati

Senantiasalah mematuhi
Selalulah engkau berbakti
Pada kedua orang tua
Selama masih dalam kebenaran

Ibu bapak mengaishi kita
Sejak dalam kandungan
Sampai kini hingga ajal menjelang
Jangan pernah ada durhaka
Pada keduanya, selamanya

Doa orang tua dikabulkan oleh Tuhan
Ridho orang tua jua ridho Yang Kuasa
Ridho yang Kuasa

Ya Alloh ampuni mereka
Kasihanilah mereka
Seperti mereka sayang kami
Saat kecil dahulu...

Adikku Sayang Munsyid Tazakka

Bahtera Kasih Munsyid Wildan Munsyid Wildan

Kita ditakdirkan bertemu
Di dalam satu bahtera
Kita ditakdirkan bertemu
Untuk menyimpul kasih
Takdir telah menetapkan
Bahtera ditimpa gelora
Arus badainya menghempas damai

Kita pernah berikrar
Akan terus bersama
Walau pun dilanda badai gelora
Namun semuanya itu
Hanya tinggal kenangan
Indahnya kini sudah tiada

#Korus
Di sangka panas hingga ke petang
Rupanya hujan di tengahari
Begitulah resam kehidupan
Indahnya hanya sementara

Bahtera kasih ibarat kaca
Zahirnya indah tetapi rapuh
Jika terhempas dilanda badai
Pastinya ia hancur berderai

(choir)
Berdoalah kita kepada Nya
Moga bahtera kasih
Kekal abadi

(monolog)
Bersamalah kita berwaspada
Bahtera kasih yang dilayari
Semoga pelayaran ini
Akan kekal abadi
Akan kekal untuk selamanya

Bahtera Kasih Munsyid Wildan Munsyid Wildan

Damai Yang Hilang Munsyid : Saujana

Tercalar pelangi di hiris gerimis
Senjapun merangkak menutup mentari
Terbias warnanya ke wajah

Lagu kedamaian tiada kedengaran
Bumi yang merekah di sirami darah
Kemelut melanda tiada kesudahan
Kemusnahan bermaharajalela
Yang lemah menjadi mangsa

Anak-anak kecil mengoncangkan ibunya
Yang lemah longlai tak lagi bernyawa
Jeritan suara batinnya
Tak siapa mendengarnya

Tergadaikah maruah oleh janji-janji
Terbayarkah dengan nyawa dan darah
Soalan yang tiada jawapan

Kemanusiaan telah lama hilang
Kini yang tinggal hanya ketakutan
Musnah kasih sayang dan persaudaraan
Tandus akhlak dan keimanan
Menyemai persengketaan

Damai Yang Hilang Munsyid : Saujana

Istigfar Munsyid The Fik

idup di dunia sebentar saja
Sekedar mampir sekejap mata
Jangan terpesona jangan terpedaya
Akhirat nanti tempat pulang kita
Akhirat nanti hidup sebenarnya



Barang siapa Alloh tujuannya
Niscaya dunia akan melayaninya
Namun siapa dunia tujuannya
Niscaya kan nanti dan pasti sengsara
Diperbudak dunia sampai akhir masa



Kasih sayang Alloh malah mempesona
Betapapun kita mengkhianati-Nya
Tiada terputus jurang nikmat-Nya
Selalu dinanti kembali pada-Nya
Selalu dinanti bertobat pada-Nya



Alloh melihat Alloh mendengar
Segala sikap dan kata kita
Tiada nan luput satupun jua
Alloh takkan lupa selama - lamanya
Alloh takkan lupa selama - lamanya



Ingatlah maut yang pasti menjemput
Putuskan nikmat dan cita - cita
Tiada tertolak tiada terjeda
Bila waktu hidup berakhir sudah
Bila waktu hidup berakhir sudah



Tubuhpun kaku terbungkus kafan
Tiada guna harta pangkat jabatan
Tinggallah ratapan dan penyesalan
Menanti peradilan yang menentukan
Menanti peradilan yang menentukan



Wahai sahabat cepatlah tobat
Karena ajal kian mendekat
Takutlah azab yang mengerikan
Siksa jahanan sepanjang zaman
Siksa jahanam sepanjang zaman



Alloh pengampun menerima tobat
Walaupun dosa sepenuh jagat
Wahai sahabat cepatlah tobat
Karena ajal kian mendekat
Karena ajal kian mendekat


Istigfar Munsyid The Fik

Munsyid The Fikr Nasyid Karuniamu

Birunya langit oh putihnya awan
Menjadikanku tertegun tertawan
Lambaian pohon oh menari - nari
Mengajak daku mengingat Ilahi

Semakin ku terlena dengan segala karunia
Tiada yang mampu menyaingi keagungan-MU
Akankah kudapati semua limpahan rahmat-Mu
Tapi kumalu karena itu tak pantas bagiku

Begitu banyak dosa tlah kulakukan
Akankah Engkau ampuni
Namun ku yakin Engkau maha penyayang
Pada hambanya yang berserah diri

Birunya langit oh putihnya awan
Menjadikanku tertegun tertawan
Lambaian pohon oh menari - nari
Mengajak daku mengingat Ilahi

Semakin ku terlena dengan segala karunia
Tiada yang mampu menyaingi keagungan-MU
Akankah kudapati semua limpahan rahmat-Mu
Tapi kumalu karena itu tak pantas bagiku

Begitu banyak dosa tlah kulakukan
Akankah Engkau ampuni
Namun ku yakin Engkau maha penyayang
Pada hambanya yang berserah diri

Semakin ku terlena dengan segala karunia
Tiada yang mampu menyaingi keagungan-MU
Akankah kudapati semua limpahan rahmat-Mu
Tapi kumalu karena itu tak pantas bagiku

Begitu banyak dosa tlah kulakukan
Akankah Engkau ampuni
Namun ku yakin Engkau maha penyayang
Pada hambanya yang berserah diri
Pada hambanya yang berserah diri

Munsyid The Fikr Nasyid Karuniamu